Jumat, 21 Oktober 2011

“IBU.......”

Sebuah foto usang....
Digeletak di tanganku...
Seseorang di foto itu dengan segala aura keramahannya...
Dengan segala keibuannya...
Dengan segala sayangnya...

Dialah ibuku...
Dimana rahimnya dulu pernah ditempati ragaku...
Dialah ibuku...
Dimana rahimnya dulu menjadi saksi dihembuskannya ruh ke ragaku...

Dialah ibuku...
Yang mengajarkan rasa sayangnya melalui air susunya...
Dialah ibuku...
Yang mengajarkan nyanyian indahnya melalui buaiannya...
Dialah ibuku...
Yang mengajarkan cintanya melalui dekapannya...

Dialah seorang ibu...
Yang ketika aku memandangnya maka Tuhan akan membalaskan ribuan kebaikan kepadaku...
Dialah seorang ibu...
Yang ketika aku mencium punggung dan telapak tangannya maka Tuhan akan meruntuhkan segala dosaku padanya...
Dialah seorang ibu...
Yang ketika aku mencium di simpuh kakinya maka Tuhan akan membukakan pintu surga-Nya padaku...

Ibu...
Kini aku berada jauh darimu...
Aku hanya bisa merindukan untuk dekat denganmu dari kejauhan waktuku...
Ibu...
Tahukah engkau betapa sepinya aku di sini...
Ibu...
Betapa aku ingin engkau slalu ada di ruang mataku...
Ibu...
Betapa aku ingin mencium punggung dan telapak tanganmu hingga aku menjatuhkan air mataku...
Ibu...
Betapa aku ingin bersimpuh dan berada dibuaianmu kembali...
Hingga aku tertidur di simpuhan dirimu...

Beruntung sekali orang-orang yang selalu bisa dekat dengan ibunya...
Bisa memandang wajah ibunya setiap waktu...
Bisa memapahnya ketika ibunya sakit....
Bisa selalu membuatnya tersenyum...

Ibu...
Maafkan aku yang berada jauh di sini...
Maafkan aku jika aku dulu selalu acuhkan segala petuahmu...
Maafkan aku yang tidak bisa selalu dekat denganmu...
Maafkan aku yang tidak bisa membuatmu selalu tersenyum...

Ibu....
Hanya kaulah satu-tunya kini yang bisa membuatku kuat...

Ibu...
Aku selalu mencintaimu dan merindukanmu...

(Abde Syah)